Jumat, 26 September 2008
Senin, 22 September 2008
L'Arc En Ciel
Berawal pada tahun 1991 di Osaka. Tetsu dan Hiro, berniat membentuk sebuah band. Mereka mulai mencari personil dengan melihat penampilan indie dari satu live house ke live house lain. Bertemulah mereka dengan Hyde yang saat itu masih menjadi gitaris sebuah band bernama Kidies Bombs, Kidies Bombs sedang mengalami perombakan
personil, sehingga Hyde harus menjadi vokalisnya. Hyde yang ingin menjadi gitaris, merasa tidak percaya diri menjadi vokalis. Namun ia tetap mencoba untuk bernyanyi [walau sesekali sambil bermain gitar], Kidies Bombs kemudian berganti nama menjadi Jerusalem’s Rod.
Saat Tetsu menonton konser Jerusalem’s Rod, Tetsu tertarik untuk merekrut Hyde sebagai vokalis bandnya. Lalu Tetsu pun makin sering mengikuti aksi manggung Jerusalem’s Rod, seakan ia fans beratnya. Sarnpai akhirnya, ia mendapat nomor telpon Hyde, la menghubungi Hyde dan memintanya untuk rnenjadi vokalis. Tetsu pun mengundang Hyde dan Pero untuk jam-session bersama. Hyde kemudian memutuskan untuk mundur dari Jerusalem’ s Rod dan bergabung dengan Tetsu. Sedang kan Pero langsung mengiyakan, Februari 1991,terbentuk sebuah band bernama L’ Arc en Ciel dengan Hyde sebagai vokalis, Hiro sebagai gitaris, Tetsu sebagai bassis, dan Pero pada drum. Nama L’Arc-en-Ciel (ラルク アン シエル, Raruku An Shieru?, “the rainbow” in French) diambil dari bahasa Perancis yang berarti ‘ an ark in the sky’, (sok tau gitu deh gue)
Oleh orang Jepang, sering disingkat menjadi ‘Laruku’. Tetsu menemukan nama ini dari judul film Perancis yang ditontonnya. la berpikir nama ini sangat menarik, namun ia tidak tahu artinya. Akhirnya Tetsu pergi ke toko buku dan mencari kamus bahasa Perancis. Melihat artinya adalah rainbow, Tetsu makin mantap akan nama ini. Siapa yang menyangka nama ini merefleksikan karir L’ Arc en Ciel yang sudah berjalan lebih dari 15 tahun. Dan Laruku menjadi salah satu band rock Jepang tahun 90-an yang masih eksis hingga kini. Mereka memulai dengan manggung pada live house. Dari penontonnya yang hanya 2 hingga 300 orang saja, Pada 30 Mei 1991, Laruku menggelar konser perdananya secara indie di Osaka Nanba Rockets.
Di Jepang sendiri ada mitos yang mengatakan ‘ Jika ingin sukses menjadi band rock, mulailah menjadi band indie yang berpenampilan visual ‘. Nama-nama grup indies yang muncul pun berbau nama-nama Eropa. Laruku akhirnya terbawa dalam tradisi ini. Mereka iampil visual layaknya androgyny dengan kostum gaun, make up tebal, lipstick merah. dan sentuhan nuansa mediteranian. Alhasil, banyak penonton yang mengira vokalis Laruku seorang wanita atau gay. Namun sang pemilik live house yakin’ Hyde adalah pria sejati’, la berpendapat suara Hyde sangat atraktif dan kuat. la yakin sekali suatu saat nanti Laruku akan menjadi band yang besar. Sejak saat itu, mereka mulai terkenal di kalangan kornunitas indie. Tawaran manggung mulai berdatangan, dari berbagai kota. Akhirnya Laruku mulai mengembangkan ‘ sayap’ dengar menggelar tour keliling Osaka. Read More..
J-ROCK JAPANESE ROCK MUSIC
Japanese rock is a form of popular music, often abbreviated to "J-Rock" in much the same way that "J-Pop" is used as an abbreviation of Japanese Pop. J-Rock is one of the most popular forms of music in Japan.
J-Rock History
Psychedelic rock was invented in the 1960s by American and British counterculture figures. Arriving in Japan, psychedelic rock took on a different flavour. Previously known for the drug intake of its performers leaving an impact on the hazy, drugged-out music, J-Rock performers tended to be drug-free, or even adamantly anti-drug (for example, Kosugi Takehisa, Haino Keiji, Nanjo Asahito).
Psychedelic rock first appeared in Japan in the mid to late 1960s. A few Group Sounds bands imitated their Anglo heros, including The Golden Cups, The Tempters, The Mops, The Dynamites and Jacks, whose "Karappo No Sekai" and "Marianne" were two of the first psychedelic recordings from the country.
Like in the UK and US, the psychedelic rock scene was linked to a political movement involving young, spirited students. An economic boom brought many young people to universities, where radical politics abounded. Central to this movement, arising from the late 60s Kyoto student revolts, was the band Les Rallizes Denudés and the Taj Mahal Travellers, followed by Lost Aaraaff.
In the 1970s, singer-songwriters like Kazuki Tomokawa and Kan Mikami became popular. As in the US and UK, Japanese rock spawned a folk-rock scene, there led by Magical Power Mako. At the same time, radical progressive rock was evolving, with distinctly Japanese bands like After Dinner and YB02, Kenso and KoenjiHyakkei.
From the late 1980s popular rock bands such as X Japan helped define the Visual Kei aesthetic in Japanese rock and pop music. "Visual kei" is often focused upon in the West as a uniquely Japanese part of the Rock music scene. Strictly speaking, however, "Visual kei" is not defined by its sound (which may or may not be "rock" music) but by the appearance of the bands.
A fringe movement from the late 1980s in Japanese alternative rock took the form of noise rock, a sound popularised by bands such as Boredoms.
J-ROCK Bands
The 5,6,7,8's
Acidman
Asian Kung-Fu Generation
Bleach03
The Blue Hearts
The Boom
BOØWY
Boredoms
Brahman
The Brilliant Green
Buck-Tick
B'z
Dir en grey
Do As Infinity
GLAY
Guitar Wolf
The Golden Cups
GO!GO!7188
The High-Lows
Janne Da Arc
L'Arc-en-Ciel
Luna Sea
Malice Mizer
Miyavi
PYG
RC Succession
Shonen Knife
the pillows
Thee Michelle Gun Elephant
The Tempters
The Tigers
The Yellow Monkey
Vodka Collins
X Japan
Article based on Wikipedia article / http://en.wikipedia.org/wiki/J-Rock#Rock_music Read More..
Jumat, 19 September 2008
Tips Harajuku Style
Harajuku style adalah nama trend fashion jalanan yang muncul dari daerah Stasiun Harajuku, Jepang. Bentuk bebas,
Memulai dengan warna warna carah. Jika kau ingin berdekatan dengan Harajuku pada hari minggu di stasiun atau markas mereka, maka kamu harus menyiapkan sebuah kacamata hitam untuk melindungi mata dari kilauan warna harajuku yang meriah. Di setiap sudut, bahkan anak anak turut meramaikan festifal harajuku
Memadukan dan menyesuaikan. Keindahan dari harajuku adalah memadukan begitu banyak
Rajin mengenakan aksesoris. Aksesoris pelengkap dan dipercantik dengan beberapa perpaduan pakaian. Lapisi bagian depan dengan permata, dasi, aksesoris rambut, ikat pinggang, kaus kaki dan beberapa tambahan yang menurutmu dapat mempercantik penampilanmu.
Lapisan. Padukan beberapa macam style menjadi sebuah style baru. Buatlah pakaian dengan mempertimbangkan stiap lapisan sehingga semua dapat menjadi satu dan tampak menarik.
Berexsperimen dengan penampilanmu. Bagian terbaik dari style ini adalah tidak dapat dibandingkan dan dianggap salah perpaduan. Maka cobalah memadukan sebuah style pakaian Lolita panjang atau lingerie inspired top. Kemudian padukan dengan sesuatu yang tampak manis seperti sarung tangan panjang sampai lengan atau sepatu Marry Jane agar lebih kontras. Setiap hari kamu dapat merubah penampilanmu dan tetap dalam style itu. Tetaplah mencoba.
Cobalah memainkan
Have fun. Style ini adalah semua yang berhubungan fun n’ kepandaian dalam memilih. Biarkan kilauanmu menyebar kesekelilingmu dengan
Style Harajuku mungkin dapat diumpamakan membuang pakaian dan menerobos segala batasan warna atau design. Tetapi pandangan ini adalah tidak benar. Style ini membutuhkan banyak waktu dan usaha untuk menciptakan setiap pakaian agar dapat tampak sabagai sebuah style yang unik dan indah dilihat.